SEGERA : Sastra hadir di Ruang Kota
Ibukota Jakarta laksana ARENA. Pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi, memaksa orang-orang yang hidup di dalamnya 'bertarung' memperebutkan ruang. Anak-anak kehilangan lapangan bermain karena telah diubah menjadi apartemen atau mal. Banjir saban tahun di ibukota tak lain karena hilangnya lahan hijau dan resapan setelah disulap menjadi perumahan.
Mata orang kota juga semakin ‘minus’ karena sejauh mata memandang, iklan produk konsumsi berjejal minta ditatap. Nyaris tak ada ruang yang ‘bebas’, pun dalam hal berbudaya dan berkesenian.
Jakarta Biennale 2009 yang dipersembahkan Dewan Kesenian Jakarta menghadirkan ; ‘Sastra di Ruang Kota ’ sebagai bagian dari pertarungan itu. Menawarkan rasa indah di ruang terbuka ibukota.
‘Sastra di Ruang Kota’ akan menebar teks-teks sastrawi yang menghiasi tembok-tembok kota dan fasilitas-fasilitas publik. Teks-teks yang ditulis oleh para penyair dari zaman lampau hingga zaman sekarang, yang isinya membicarakan kota sebagai tempat pertarungan hidup. Kota yang tidak henti-hentinya merayu orang untuk singgah dan mengadu nasib.
Sejumlah karya puisi atau prosa para sastrawan seperti Toeti Heraty Noerhadi, Sapardi Djoko Damono, Sitor Situmorang, Toto S. Bachtiar, Goenawan Mohamad, Chairil Anwar, Pramoedya Ananta Toer dan lain-lain, tak ketinggalan untuk ditebar melalui berbagai media, antara lain ; sticker, mural dan t-shirt. Selain puisi dan prosa, ‘Sastra di Ruang Kota’ juga menghadirkan berita-berita dari koran yang terbit antara tahun 1900-1940.
Jadwal Pelaksanaan
Launching Program ini akan dilaksanakan di Taman Menteng, Jakarta pada 10 Januari 2008.
Teknis Acara
‘Sastra di Ruang Kota ’ akan hadir dalam tiga media; Sticker, Kaos dan Mural.
Ada 10 desain sticker, dengan masing-masing desain 1000 lembar. Sticker akan disebar dan ditempelkan di ruang-ruang publik bergerak; bus, bajaj, ojek, kereta dan ruang publik tak bergerak: rumah, halte bus, kantin-kantin dsb. Sementara untuk media Kaos, Sastra di Ruang Kota menyediakan 500 potong. Ada 5 desain dengan masing-masing desain 100 potong. Kaos-kaos akan dibagikan gratis kepada para pengunjung acara peluncuran ‘Sastra Di Ruang Kota’ di Taman Menteng.
Sedangkan lokasi Mural diciptakan di 10 lokasi paling strategis di ibukota yaitu;
1. Underpass Manggarai
2. Stasiun Cakung
3. Depan Gedung Antam Tanjung Barat
4. Jln Pierre Tendean, Depan Trans TV
5. Stasiun Cikini, tembok samping yang berhadapan dengan Gereja
6. Jln Sultan Agung, sebelum terowongan Dukuh Atas, dari arah Manggarai
7. Depan Kebon Binatang Ragunan, samping terminal Ragunan
8. Kwitang, sebelum perempatan Senen dari arah Tugu Tani
9. Jalan Pintu Kecil, Pasar Pagi, Glodok
10. Samping Crown Plaza
Untuk info lebih lanjut silahkan hubungi: Mirwan Andan: 0813 1924 2965, Shinta : 0815 8821 1719
Tidak ada komentar:
Posting Komentar