http://www.harianko mentar.com/ hl004.html
Janis: Adam Malik yang Manfaatkan CIA
Jakarta, KOMENTAR
Pernyataan menarik dilontarkan politisi Partai Demo-krasi Pembaruan (PDP), Roy BB Janis, terkait kontroversi Adam Malik yang dicap seba-gai agen CIA. Janis yang adalah pengagum Adam Malik ini menilai, bukan CIA yang meman-faatkan Adam Malik sebagai agennya, namun mantan wapres itulah yang mungkin memanfaatkan CIA."Kalau beliau (Adam Malik) jadi kolaborator CIA tidak mungkin, tapi kalau beliau memanfaatkan CIA mungkin iya," ujar Roy dalam Dialog Kenegaraan di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (26/11). Hadir juga dalam dialog tersebut anak pertama Adam Malik, Otto Malik dan seja-rahwan LIPI, Asvi Warman Adam.
Menurut Roy, hal itu dikare-nakan idealisme Adam Malik sudah teruji sejak dirinya berusia belasan tahun. Terbukti, dengan masuknya Adam Malik ke Partindo. "Partindo kan terkenal dengan nasionalis garis keras," tegas politisi yang juga menulis buku 'Wapres: Pendamping atau Pesaing' ini. Sementara itu Asvi Warman Adam mengusulkan sebaiknya buku yang berpotensi menyebar fitnah dan melakukan pembunuhan karakter itu sebaiknya diblok di tiga alinea pada halaman 330. Pertama, alinea yang mengatakan Soekarno akan melakukan kudeta terhadap pemerintahannya sendiri. Kedua, alinea yang menuding Adam Malik sebagai agen CIA. Ketiga, alinea yang menga-takan mantan agen CIA, Clyde McAvoy, yang mengontrol Adam Malik.
Pada bagian lain, Peneliti LIPI Dewi Fortuna Anwar me-nilai, wajar jika Adam Malik terkait CIA pada era tahun 60-an. "Jangan lupa konteks ta-hun 60-an itu konteks perang dingin. Waktu itu, Amerika Serikat (AS) akan mendukung siapa pun yang antikomunis. Dan Adam Malik itu anti- komunis tulen. Saya kira itu lumrah-lumrah saja," ujar Dewi Fortuna Anwar.
Kendati demikian, Dewi mengingatkan agar masyarakat tidak serta merta menga-takan bahwa Adam Malik adalah agen CIA. "Tapi kalau seorang tokoh antikomunis Indonesia didukung AS, bukan berarti dia bekerja untuk AS. Dia bekerja untuk Indonesia," jelasnya. Lalu bagaima-na dengan buku Tim Weiner yang menyebutkan bahwa Adam Malik seorang agen? "Saya sama sekali tidak percaya," tandas Dewi yang juga tergabung dalam The Habibie Center ini.
Senada juga disampaikan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso. "Isu tentang almarhum sebagai agen CIA, saya rasa tidak, karena dia seorang pejuang demi kepentingan negara dan bangsa. Jadi saya tidak percaya itu," kata Jenderal Djoko Santoso di sela-sela jumpa pers eva-luasi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Mabes Angkatan Darat, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (26/11). Seperti diketahui, Tim Weiner dalam bukunya 'Legacy of Ashes the History of CIA' menyebutkan Adam Malik sebagai agen CIA. Bukti ini berdasarkan ribuan arsip CIA yang pernah dibuka terkait perang dingin melawan komu-nisme, termasuk di Indonesia. Selain Adam Malik, di dalam buku itu Tim Weiner juga menulis sejumlah bantuan kepada ABRI (sekarang TNI), khususnya AD untuk melawan kekuatan komunisme. Dana itu diberikan dengan dalih un-tuk membeli berbagai peralatan kesehatan dan obat-obat-an. (dtc/zal
[Non-text portions of this message have been removed]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar