Kamis, 08 Januari 2009

MENGUNDANG PARTISIPASI dalam "1000 Wajah Pram dalam Kata+Sketsa"


MENGUNDANG PARTISIPASI dalam "1000 Wajah Pram dalam Kata+Sketsa"


Pramoedya Ananta Toer, sastrawan besar kelahiran Blora, Jawa Tengah, 6 Februari 1925, anak tertua dari M. Toer, kepala sekolah Institut Boedi Oetomo ini semasa hidupnya banyak melahirkan karya brilian: tulisan berbentuk artikel, puisi, cerpen maupun novel, hingga melambungkan namanya sekelas dengan para sastrawan dunia seperti Gunter Grass (Jerman), Albert Camus, Jean-Paul Satre (Perancis), Multatuli (Belanda), John Steinbeck (Amerika), Rabindranath Tagore (India), Gao Xinjian (Cina), Gabriel Garcia Marquez (Kolombia), maupun Jose Saramago (Portugis).

Sosok yang diidentikkan sebagai tokoh demokrat sejati dan pejuang penegakan hak asasi manusia ini pada tahun 2002 pernah dinobatkan sebagai “Pahlawan Asia” oleh majalah Time Singapore. Memang, beliau semasa hidupnya sangat produktif dalam menulis. Berbagai penghargaan pernah diberikan padanya, beberapa di antaranya adalah dari UNESCO, The Wertheim Foundation (Belanda), Ramon Magsaysay Award Foundation (Filipina), University of Michigan, University of California (AS), Le Ministre de la Culture et de la Communication Republique Francaise (Perancis) hingga Fukuoka Cultural Grand Prize (Jepang).

Seperti tulisannya, perjalanan hidupnya pun penuh liku dan kelokan terjal. Sebagian dari naskah-naskahnya banyak yang hilang di tangan penerbit, dirampas oleh Belanda, dibakar oleh Angkatan Darat dan dilarang oleh Jaksa Agung sewaktu pemerintahan Orde Baru. Bahkan, hampir separuh hidupnya dihabiskan dalam penjara dalam perjuangannya untuk kemanusiaan. Ia pernah ditahan dari penjara ke penjara: 3 tahun dalam penjara Kolonial, 1 tahun di Orde Lama, dan 14 tahun di Orde Baru, diasingkan ke Pulau Buru, Magelang dan Semarang, hingga pada tahun 1979 dinyatakan bebas tanpa proses pengadilan dan dinyatakan tidak bersalah.

Saat ini, tidak semua orang tahu, bahwa sosok kelahiran kota yang dikelilingi bukit kapur, jati dan minyak bumi dengan para pejabatnya yang korup ini sudah sangat mendunia. Buku-buku hasil karyanya sampai saat ini sudah diterjemahkan dalam 42 bahasa, bahkan di Malaysia, Jepang dan Belanda menjadi bacaan wajib bagi siswa sekolah.Walau di luar negeri namanya begitu terkenal namun ironisnya tak banyak mendapat nama baik di kota kelahirannya: Blora, hingga maut menjemputnya di Jakarta, 30 April 2006 silam.

Untuk itu dalam rangka memperingati 1000 hari meninggalnya beliau, tanggal 1-7 Februari 2009 rencana kami bersama kawan-kawan komunitas akan mengadakan acara yang berjudul “1000 Wajah Pram dalam Kata & Sketsa” bertempat di rumahnya di Jl. Sumbawa 40 Jetis Blora.

Sebagai bentuk penghargaan terhadap konsekwensi perjuangannya, kami berencana menyelenggarakan pameran lukisan dan membuat sebuah buku kecil semacam bunga rampai yang berisi kumpulan cerita, pendapat, kesan, maupun pengalaman dari kawan-kawan tentang penulis yang beberapa kali menjadi Kandidat Pemenang Nobel Sastra.

Kawan-kawan yang berminat bisa mengirimkan tulisan berbentuk essay, artikel, cerpen, maupun puisi. Diketik maksimal 2 halaman. Sedangkan lukisan/ poster/ foto/ stensil bisa dikirim langsung ke sekretariat atau via email dalam format JPEG paling lambat 20 Januari 2009.

Semoga melalui langkah kecil pendokumentasian ini bisa memberikan sesuatu yang lebih baik bagi perkembangan bangsa dan kemanusiaan di masa mendatang.

Rencana manual acara:

A Pameran lukisan/ poster/ foto dan cover buku karya Pramoedya Ananta Toer terjemahan dari berbagai bahasa.
B Apresiasi seni dan budaya
C Pemutaran film dan diskusi bersama

Untuk pengiriman karya dan informasi lebih lanjut bisa menghubungi:

Komunitas PASANGSURUT
Sekretariat: Jl. Sumbawa 40 Jetis Blora Jawa Tengah
Kontak person:
Bpk. Soesilo Toer Telp. (0296) 5100233
Koko' HP. 081328775879
Email: supersamin_inc@ yahoo.com

____________ _________ _________ _________ _________ _________ _

Tidak ada komentar: