Sandiwara dan Perang; Politisasi Terhadap Aktifitas Sandiwara Modern Masa Jepang (1942-1945)
Penulis : Fandy HutariPengantar : Jakob Sumardjo (Guru Besar STSI Bandung, budayawan, penulis buku)
Penerbit : Ombak Yogyakarta
Cetakan : Pertama, 2009
Tebal : xxii+146 halaman
Melihat kehidupan sandiwara (teater) di tengah perang.Masa pendudukan Jepang,pemerintah menggunakan segala alat propagandanya untuk memengaruhi masyarakat.Termasuk did alamnya sandiwara.Pada masa ini,sandiwara panggung,radio, dan naskah semua harus satu ide dengan politik pemerintah.Inilah fasisme di atas panggung sandiwara kita.
Sejarah hubungan perang dan sandiwara mengajarkan pada kita bahwa kegiatan teater modern Indonesia memang masih membutuhkan sponsor kekuasaan. Dukungan pemerintah dalam bentuk dana, kegiatan, produksi, kalau dilakukan secara terencana, ternyata menghasilkan kreatifitas tinggi. Zaman Jepang yang hanya berlangsung sekitar tiga tahun, ternyata menghasilkan karya-karya sandiwara yang berlimpah, menyamai kegiatan sandiwara komersial-profesion al zaman kolonial.
Buku Fandy Hutari ini memperkaya sejarah teater modern Indonesia. Banyak data-data baru yang ia sajikan, terutama bersumber dari terbitan berkala di zaman Jepang, seperti Djawa Baroe dan Asia Raja. Begitu banyak data, terutama judul-judul lakon yang dipentaskan oleh berbagai rombongan sandiwara di zaman Jepang, sehingga diperlukan penelusuran tentang naskah-naskah lakon tersebut.
Saya sendiri menyambut baik penerbitan buku seperti ini, sehingga gambaran umum sejarah tetaer modern lebih terbaca karakteristik masing-masing zamannya. Penulisan buku ini lebih menukik, sekalipun masih dalam penyusunan data-data, belum sampai pada menemukan hubungan-hubungan sistem yang membangun suatu makna sejarah tertentu.(Cukilan Pengantar: Jakob Sumardjo)
Pemesanan:
email penerbit:ombak_ community@ yahoo.com
penulis: fandyhutari@ yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar